Selasa, 30 Juli 2013

Cara Mudah Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah. Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda. Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran butiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu. Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah, {Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."} (QS. Ali 'Imran: 119) Bahkan, Anda juga dapat 'menyumpal' mulut mereka dengan potongan-potongan daging' agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.

Jumat, 26 Juli 2013

SELAMA 17 TAHUN TINGGAL DIKUBURAN

Pernahkah Anda mendengar kisah ini? Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan? Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan. Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri. Bagaimana kisahnya? Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada. Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah. Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna, namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak. Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan! Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan. Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan. Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17, orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya. Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya, ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya? Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17. Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan. Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal..” sang ibu menjawab: “Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu.” Anak: “Ayah dan Ibu berjanji?” “Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.” Anak: “Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan.” “Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?” Anak: “Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku, dan hanya itu permohonanku, Yah.” “Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.” Anak: “Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Qur'an. Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya adalah seperti kuburan. Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah..” Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam. Anak: “Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Qur'an. Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana. Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan. Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah... Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan. Ajarilah aku membaca Al-Qur'an, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Qur'an..” Renungan di manakah kalian selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan? karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Qur'an di dalamnya, seperti kuburan... Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal saat ini? Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Qur'an ditempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Taala. Aamiin Ya Rabbal Alamiin..

Kamis, 25 Juli 2013

Andai Hari Ini Aku Dimakamkan

Hari ini ku mati, Perlahan... Tubuhku ditutup tanah. Perlahan... Semua pergi meninggalkanku... Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka, Aku sendirian, Di tempat gelap yang tak pernah terbayang, Sendiri, Menunggu pertanyaan malaikat... Belahan hati, Belahan jiwa pun pergi. Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain. Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka... Sanak keluarga menangis, Sangat pedih, Aku pun demikian, Tak kalah sedih... Tetapi aku tetap sendiri, Di sini, menunggu perhitungan. Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap, Dan maaf pun tak bakal didengar, Aku benar-benar harus sendiri... Ya Allah... Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan, Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU, Untuk aku perbaiki diriku, Aku ingin memohon maaf pada mereka... Yang selama ini telah merasakan dzalimku, Yang selama ini sengsara karena aku, Tersakiti karena aku... Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan, Yang bahkan kumakan, Ya Allah beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, Untuk berbakti kepada Ayah & Ibu tercinta... Teringat kata-kata kasar & keras yang menyakitkan hati mereka, Maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu, Beri juga ya Allah aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku, Menyenangkan saudara-saudaraku.. Untuk sungguh-sungguh beramal soleh. Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi.. Begitu menyesal diri ini. Kesenangan yang pernah kuraih dulu, Tak ada artinya sama sekali... Mengapa kusia-siakan waktu hidup yang hanya sekali itu...? Andai aku bisa putar ulang waktu itu... Aku dimakamkan hari ini, Dan ketika semua menjadi tak termaafkan, Dan ketika semua menjadi terlambat, Dan ketika aku harus sendiri... Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Mashar...

"BALASAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT"

A. DOSA MENINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU :
1. Shalat Shubuh : Satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
2. Shalat Dhuhur : Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat Islam. 3. Shalat 'Ashar : Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup / meruntuhkan Ka’bah.
4. Shalat Maghrib : Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orang tua.
5. Shalat Isya' : Satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi oleh Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmat-Nya.

B. BALASAN MENINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU KETIKA DI DUNIA :
1. Allah SWT mengurangi keberkahan umurnya.
2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
4. Orang yang meninggalkan Shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.

 C. SIKSA MENINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU KETIKA SAKRATUL MAUT :
 1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
 2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
 3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.

 D. SIKSA MENINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU DI ALAM KUBUR :
 1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit-sempitnya.
2. Orang yang meninggalkan Shalat kuburannya akan sangat gelap.
3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.

 E. SIKSA MENINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU KETIKA BERTEMU ALLAH :
 1. Orang yang meninggalkan Shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh Malaikat.
 2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
 3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa-dosanya dan akan di azab sangat pedih di Neraka. Mengenai balasan bagi orang yang meninggalkan Sholat Fardu ini diriwayatkan dalam sebuah Hadits : "Ketika Rasulullah SAW Mi'raj, oleh Malaikat Jibril diperlihatkan suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu. Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala mereka pecah, kemudian mereka kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: "Siapakah (orang) ini wahai Jibril"? Jibril menjawab: "Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Shalat fardhu." (H.R. Thabrani) Astaghfirullahal 'Adhim. (Dikutip dari : Himpunan Fadhilah Amal - Karya - Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandhalawi) Sahabat Fillah yang dirahmati Allah SWT. Mengerikan sekali bukan? Masihkah kita akan bermalas-malasan untuk menunaikannya? Semoga catatan ini bermanfaat dan akan menjadikan kita semua sebagai hamba yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan ibadah Shalat yang hanya 5 waktu. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Rabu, 24 Juli 2013

TANDA-TANDA DATANGNYA MALAM LAILATUL QODAR

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Bagaimanakah tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini? Nabi shallallahu’alaihi wassalam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, yaitu: ... 
 1. Udara dan suasana pagi yang tenang ... Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan) 
 2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya .. Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim) 
 3. Terkadang terbawa dalam mimpi ... Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
 4. Bulan nampak separuh bulatan ... Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata : “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim) 
 5. Suasana malam itu terasa sejuk dan nyaman ... Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan) Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam : “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan) 
 6. Hati menjadi tenang saat ibadah di malam itu ... Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya. Wallahu a'lam bishshawab, .. —————- 
(**Referensi : - Majalah Adz-Dzakiroh edisi khusus Ramadhan-Syawal 1429 Hal. 27-28. - 30 Tema Pilihan Kultum Romadhon Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah oleh Abu Bakr Muhammad Lalu al-Atsari, hal. 162-163 (Silahkan merujuk ke buku ini untuk mengambil faidah yang lebih banyak). ~ o ~ Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...

LUANGKAN WAKTU KAMU 50 DETIK UNTUK MEMBACA CERITA KEREN INI...

"Uang kertas Rp.1000 dan Rp.100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak serta diedarkan oleh Bank Indonesia. Secara kasat mata mereka memang tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Secara bersamaan mereka dibuat, keluar dan beredar di tengah-tengah masyarakat melalui Bank Indonesia. Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja mereka bertemu di salah satu dompet seorang anak muda. Kemudian, terjadilah percakapan diantara mereka, Rp.100.000 bertanya kepada Rp.1000. “Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau?!”. Lalu di jawab oleh uang Rp.1000, “Karena, setelah aku keluar dari Bank, aku langsung berada di tangan orang-orang bawahan. Dari tukang becak, tukang ojek, tukang parkir, penjual sayur, penjual ikan, bahkan sampai di tangan pengemis”. Lalu uang Rp.1000 bertanya kembali kepada Rp.100.000. “Kenapa kamu masih tampak kelihatan seperti masih baru, rapi dan bersih??”. Di jawab oleh uang Rp.100.000. “Karena begitu aku keluar dari bank, aku langsung di sambut wanita-wanita cantik, dan aku beredar di mall, restoran mahal, atau hotel berbintang. Keberadaanku sangatlah di jaga dan terkadang jarang keluar dari dalam dompet”. Lalu uang Rp.1000 bertanya lagi, “Pernahkah kamu mampir di tempat ibadah?”. “Belum pernah”, kata si Rp.100.000. Lalu Rp.1000 pun berkata, “Ketahuilah, meskipun keadaanku sekarang seperti ini, namun setiap hari aku selalu mampir di masjid-masjid, berada di tangan anak-anak yatim. Bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidaklah di pandang sebagai nilai oleh para manusia, namun aku di pandang sebagai MANFAAT”. Akhirnya,, menangislah Rp.100.000. Karena ia tersadar telah merasa besar, hebat, tinggi, tapi tidaklah begitu bermanfaat selama ini."

Hijaab-ku Memang Tidak Menarik

Bismillahirrohmanirrohim... Hijaab-ku memang tidak menarik, tidak ada tutorial khusus untuk memakainya, tidak perlu diputar-putar, dipelintir-pelintir, diperas-peras, ditarik-tarik dan diikat-ikat. No need tutorial for hijab syar'i because syariah is simple Hijaab-ku memang tidak menarik, karena fungsi hijaab adalah untuk menyembunyikan perhiasan. Jika aku sematkan hiasan-hiasan di atasnya dengan berbagai macam aplikasi maka terpenuhikah fungsi hijaab yang dikehendaki oleh syari’at? Hijaab-ku memang tidak menarik, karena aku memakainya bukan untuk menarik perhatian orang, aku pun tidak akan ‘ngoyo’ dalam mendakwahkan hijaab dengan menghias-hiasinya, memodifikasinya supaya muslimah ramai-ramai berhijaab. Tapi pada akhirnya hanya kuantitas muslimah berhijaab yang bertambah, lantas bagaimana dengan kualitasnya? Hijaab-ku memang tidak menarik, karena buat apa jika makhluk tertarik tetapi Pencipta membencinya karena hijaab yang kupakai menyimpang dari tuntunan syari’at? Hijaab-ku memang tidak menarik, karena dalam surat An-Nur ayat 31, muslimah dilarang menampakkan perhiasannya kepada selain mahramnya, dan jika kuhias-hiasi hijaab-ku hingga terlihat menarik di mata selain mahramku, lantas bagaimana nasib ketaatanku kepada firman-Nya? Hijaab-ku memang tidak menarik, dan bukankah hendaknya muslimah saat keluar rumah mematut dirinya di cermin untuk memastikan bahwa Allah ridha dengan hijaab-nya? Bukankah sudah cukup peringatan Rasulullaah bahwa jika wanita keluar rumah maka syaithan akan menghiasinya? Hijaab-ku memang tidak menarik, tetapi inilah salah satu caraku untuk berusaha taat pada perintah-Nya, taat pada tuntunan-Nya dalam berhijaab untuk menjauhkan diri dari perbuatan tabbaruj (bersolek) yang tercela. Kita tahu fungsi hijaab? Bukankah untuk menutupi perhiasan & tidak menarik perhatian, tapi kalau malah memperlihatkan perhiasan dan malah menjadi perhiasan itu sendiri serta menarik perhatian laki-laki ajnabi, maka itu bukan hijaab lagi, namun hanya selembar kain tabarruj yg bertengger di atas kepala. Yuk luruskan niat, perbaiki cara berhijaab sesuai syariat, sungguh syaithan akan senang jika kita tidak berhasil dicegah untuk menutup aurat tapi kita bisa diarahkan berhijaab yg melenceng dari syariat. SYARAT PAKAIAN MUSLIMAH 1. Menutup seluruh tubuh. Allah ta’ala berfirman yg artinya, “Hai Nabi, katakan ke istri-istrimu, anak-anak wanitamu & istri-istrinya mukminin, ulurkanlah jilbabnya ke seluruh tubuh.” [Al-Ahzab: 59] 2. Bukan perhiasan & menutupi dada. [QS.An-Nur:31] 3. Tidak ketat (membentuk lekukan tubuh) dan tidak tipis “Dua golongan ahli neraka yang belum aku lihat ...dan wanita-wanita berpakaian tapi telanjang...” [HR. Muslim, Abu Hurairah radhiyallahu’anhu] 4. Tidak memakai wewangian. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Wanita mana saja yang memakai wewangian agar kaum pria mencium harumnya, ia pezina.” [HR. An-Nasai, Abu Musa radhiyallahu’anhu] (kecuali jika di dalam rumahnya sehingga tidak tercium baunya oleh pria yg bukan mahromnya) 5. Tidak seperti pakaian wanita kafir/fasik. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Siapa menyerupai suatu kaum, ia bagian dari mereka.” [HR. Abu Daud, Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma] 6. Tidak seperti pakaian pria. “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pria menyerupai wanita & wanita menyerupai pria.” [HR. Bukhari no. 5885] 7. Bukan pakaian ketenaran. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Siapa memakai pakaian ketenaran, Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan di hari kiamat." [HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan] 8. Tidak bersanggul (punuk unta) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim no. 2128] Hijaabku memang tidak menarik. Tetapi percayalah, suatu saat jika engkau paham pada ilmunya, dan engkau bukakan hatimu kepada kebenaran (al haq) dan kau tundukkan hasratmu untuk berhias yang tidak sesuai dengan syari’at, maka hijaab-ku pun akan tampak menarik di matamu, Insya Allaahu Ta’ala. Allahu’alam bishshowab